Belajar Dan Pembelajaran Dimyati Dan Mujiono Pdf Download Fixed
Download File --->>> https://byltly.com/2teJPW
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IV di SD Al-Muslim Surabaya, dengan menerapkan Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan 3 siklus yaitu siklus I sampai siklus III. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun variabel bebas pada penelitian ini yaitu Model Pembelajaran Creative Problem Solving, dan variabel terikatnya yaitu kemampuan berpikir kreatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Pada penelitian ini analisis datanya menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada siklus I mencapai siklus I dengan rata-rata 65,35 dengan Prosentase 36% mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata 78,90 dengan Prosentase 60% Dan Siklus III dengan rata-rata 89,97 dengan Prosentase 93%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa dapat ditingkatkan dengan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan saling bertukar pendapat antar teman sehingga berpikir kreatif siswa dalam proses pembelajaran dapat berkembang meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan model Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang pokok bahasan trigonometri pada siswa kelas XI IPA-1 SMAN 7 Bogor. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bogor pada bulan Juli s.d Desember 2018. Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berlangsung dalam 2 siklus. Satu siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian siswa kelas XI IPA-1 berjumlah 33 siswa. Pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Analisis data deskriptif kuantitatif dan kualitatif. hasil ulangan rata-rata memperoleh nilai 62,12. Dari 33 peserta didik hanya 9 peserta didik atau 27,27% yang memperoleh nilai di atas KKM, dan 24 peserta didik atau 72,72% memperoleh nilai di bawah KKM. Pada Siklus I menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan atau ketuntasannya terjadi peningkatan dibandingkan dengan sebelum dilakukan penelitian walaupun masih rendah yaitu dengan nilai rata-rata 72,73. Peserta didik yang hasil belajarnya di atas KKM ada 20 orang atau 60,61% dari nilai KKM. Siklus II rata-rata nilai peserta didik 82,88 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Peserta didik yang hasil belajarnya di atas KKM ada 32 orang atau 96,97% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan belajar Trigonometri dan hasil belajar pembelajaran tematik siswa kelas XI IPA-1 SMA Negeri 7 Bogor.
Era Pandemi covid 19 telah menghambat proses pembelajaran secara konvensional atau pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Tentu saja diperlukan mencari solusi untuk menanggulangi hambatan tersebut. Melalui Pembelajaran secara Daring menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk mengatasi masalah tersebut. Mata pelajaran Bahasa Inggris adalah satu diantara mata pelajaran yang ada pada jenjang SMP/MTs./sederajat. Namun Sebagian siswa menganggap pelajaran ini sulit dipahami terutama bagi siswa yang belum pernah mempelajari bahasa inggris pada sekolah jenjang sebelumnya. Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu supaya bisa mengetahui manfaat yang dapat diambil dari youtube untuk media pembelajaran bahasa inggris secara daring di tengah pandemi covid 19. Penelitian ini yaitu penelitian yang bersifat kualitatif yang mana penulis menggunakan pengamatan (observasi), tanya jawab (wawancara) dan mempelajari dokumen penelitian sebelumnya. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa dengan memanfaatkan media youtube mampu meningkatkan pemahaman siswa sehingga prestasi belajat sisiwa meningkat ketimbang menggunakan media lain seperti menggunakan e-book atau whatsapp tetapi hal in tidak lupuk dari kendala yakni kurang optimalnya pengawasan guru dan orang tua terhadap siswa, kurang bagusnya sinyal atau jaringan internet, dan mahalnya kuota bah